Membaca buku novel untuk pertama kali


Membaca buku novel untuk pertama kali

Membaca novel adalah aktivitas yang menyenangkan bagi beberapa orang yang menyukai buku. Aktivitas ini dianggap juga sebagai hiburan yang menyenangkan dan sebagai pelarian dari dunia nyata. Istilah kata, menurut saya novel adalah sebuah film yang tersusun dari ribuan kata-kata yang mampu diresap dengan cara membaca dengan khidmat.

Mungkin dimata anda para awam, membaca novel identik dengan aktivitas yang girly atau aktivitas yang sering dilakukan oleh kaum wanita. Eits, ubah persepsi anda bila anda selalu berpikiran begitu. Membaca novel justru aktivitas yang dapat dilakukan oleh wanita dan pria dan semua umur. Saya seorang pria yang konotasinya tidak terlalu macho, yang senang riding motor dan senang dengan dunia otomotif. Ini sebagai bukti saja bahwa pria lain selain saya pun dapat membaca novel dengan bebas tanpa perlu memikirkan persepsi yang berbeda. (Sorry, no offense).

Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Sepengalaman dalam hidup saya, saya mulai membaca novel kurang lebih pada tahun 2008. Novel pertama yang saya baca berjudul Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Sekilas info saja, Andrea Hirata adalah teman satu sekolah paman saya (kakak dari ayah saya) waktu keluarga ayah saya masih tinggal di Pulau Belitung (ayah saya lahir disana). Hahahaha,, nevermind... lupakan tentang hal itu ... Ya, novel pertama yang saya baca adalah novel hits yang di-film-kan. Waktu itu saya masih duduk di kelas 5 sd, saya tidak membaca full satu buku tersebut dan hanya membaca beberapa bab yang kurang dari setengah buku. Saya pun tidak betah membaca novel karena saya bertahun-tahun suka sekali membaca komik. Karena perbedaan cara penyampaian (novel jarang menghadirkan ilustrasi sedangkan komik penuh dengan ilustrasi) , saya pun tetap kukuh suka dengan komik karena jelas sekali ada ilustrasinya yang menggambarkan seluruh aktivitas. Saya mengoleksi beberapa komik lumayan banyak. Saya mengoleksi Naruto, Bleach, Death Note, Keroro, Black Butler (Kuroshitsuji) dan beberapa yang hanya saya beli 1-2 komik. Pada tahun 2018 ini, ibu saya membuang komik-komik saya karena saya makin sibuk dengan kuliah (lagipula saya biarkan tersimpan diluar didalam kardus dan dikira rongsokan). Sangat pahit menerima kenyataan tersebut, wkwkwk. Dan pada akhirnya hanya 1 komik yang tersisa yaitu Naruto vol. 45.

Menurut saya saat saya masih duduk kelas 5 sd, membaca novel itu sangat membosankan dan tidak menarik. Sangat jenuh. Sehingga saya tidak melanjutkan membaca novel bertahun-tahun kemudian. Lagi pula, novel Laskar Pelangi tersebut adalah novel yang saya pinjam dari teman saya. Maka, satu minggu kemudian saya memutuskan mengembalikan novel tersebut kepada teman saya.

1453 : Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim karya Roger Crowley

Lalu sekitar 2013, saat saya masih kelas 1 SMA, ayah saya meminjam buku dari teman kantornya tentang sejarah perang salib yaitu tentang jatuhnya Kekaisaran Konstatinopel ke tangan Muslim. Judul bukunya adalah 1453 : Detik-Detik Jatuhnya Konstatinopel ke Tangan Muslim oleh Roger Crowley. Buku yang menarik, buku tersebut merupakan novel sejarah tentang gugurnya Konstatinopel dan bangkitnya Islam pada zamannya. Saya membaca lebih dari setengah buku dan tidak selesai membacanya. Anda boleh menebak karena saya bosan membacanya. Akan tetapi saya merasa ada peningkatan saat membaca novel. Didalam buku tersebut juga ada ilustrasinya yang sangat menarik, yaitu benda-benda peninggalan perang salib.

Selang 5 tahun lamanya, tepat pada tahun 2018, saya menertawai teman kampus saya (seorang laki-laki) yang tingkahnya kesehariannya sangat konyol dan kesukaannya adalah bermain game. Saya menertawai karena sesuatu yang baru darinya datang begitu saja. Saat itu saya sedang Kunjungan Industri ke salah satu perusahaan percetakaan. Jelas, untuk dapat kesana kami satu kelas menaiki mobil kampus (menaiki sebuah bus kampus) untuk dapat kesana. Teman saya ini membaca sebuah novel di bus untuk menghilangkan jenuhnya. Biasanya, dia membaca komik jepang dan membacanya pun dari handphone. Tingkahnya yang tenang membaca buku novel membuat saya tertawa karena tak biasa dari dirinya. Selang beberapa hari kemudian, dia membawa lagi buku tersebut dan saya pun meminjam sementara, mungkin hanya 5 menit. Membaca sinopsis, beberapa paragraf dari prolog dan melihat covernya. Novel itu berjudul The Kill Order oleh James Dashner. Novel prequel dari trilogy The Maze Runner series.

The Kill Order karya James Dashner

Saya termasuk orang yang punya rasa penasaran tinggi. Saya melihat teman saya membaca novel seraya bertanya dalam hati "apa serunya membaca novel?". Saya pun mulai bertanya kepada teman-teman sekelas saya yang doyan membaca novel. Kenapa mereka suka membaca novel? Alasannya pun bervariasi. Ada yang mengatakan novel mampu memberi detail yang berbeda (jika novel tersebut di-film-kan), melatih imajinasi, menambah wawasan, dan mengoleksinya pun ada rasa bahagia tersendiri. Saya pun berpikir, saya tak punya novel sepecer pun dan komik-komik saya telah dibuang. Sangat amat sedih saya tidak punya buku cerita sekalipun, baik itu berupa komik.

Pada saat saya sangat penasaran dengan novel, saya juga sedang hype dengan film yang saya baru tonton di bioskop. Beberapa hari yang lalu saya menonton Fantastic Beasts and The Crimes of Grindelwald bersama kekasih saya. Saya sudah dua kali menonton Fantastic Beasts bersama kekasih saya (yang pertama pada tahun 2016), dan kekasih saya sangat suka sekali dengan Wizarding World (sebutan semesta dalam dunia sinema Harry Potter dan Fantastic Beasts Series). Semenjak itulah saya bertekat ingin mempunyai novel (karena ingin mengoleksi novel Harry Potter). Novel yang saya baca secara full pertama kali adalah Lady Midnight : Dark Artifices oleh Cassandra Clare. Novel after prequel dari The Mortal Instruments series. Saya beli pada bulan Desember 2018 di Gramedia Depok (sebelah Margo Hotel) dengan harga dari Rp 120.000,00 an menjadi Rp 40.000,00 saja (sedang promo). Menurut saya, kapan lagi bisa beli novel murah hehehe. Saat itulah saya benar-benar jatuh cinta untuk membaca novel. Novel karangan Cassandra Clare sangat menyentuh dan apik sekali untuk dibaca. Lalu sekitar satu minggu kemudian, saya membeli Harry Potter And The Sorcerer's Stone oleh J.K Rowling di online shop. Lalu seminggu lagi saya membeli novel ke-3 saya yaitu Harry Potter And The Chamber of Secrets oleh J.K Rowling di Gramedia Depok.

Novel pertamaku. Lady Midnight (The Dark Artifices) karya Cassandra Clare

Sekiranya saya sudah selesai membaca semua novel yang saya beli sebelum tahun baru tiba dan bertekat ingin membeli lebih banyak novel lagi. Pada saat saya membuat artikel ini, saya sedang membaca ulang Harry Potter And The Sorcerer's Stone. Terima kasih sudah membaca artikel saya. See you in the next post.

Reposted by theloreanditstome.blogspot.com from theloreanditstome.wordpress.com in 24th April 2020

Sumber gambar dan referensi

Sumber pribadi

http://imawesomenerd.blogspot.com/2013/11/the-kill-order-maze-runner-prequel.html?m=1



Comments

Popular Posts